Postingan

Aku rindu bangku sekolah

ketika ku masih duduk di bangku sekolah tujuan utama ku lulus dan bebas bebas dari kegiatan belajar bebas untuk bermain sepuasnya dan bebas jalan jalan kemana saja          tapi ekspetasi ku tak sesuai realita          setelah beberapa hari beres ujian          semua yang ku rencana kan          apapun yang ku fikirkan          tak dapat ku jalani semuanya yang kutemui hanyalah beban beban yang begitu beratnya beban yang harus ku tanggung sendiri beban yang membuatku sadar bahwa hukum masyarakat lebih kejam daripada kesiswaan Creat by: Dandi Novindra

Sapaan masa lalu

bunga yang sempat layu kini putih dan mengharum setelah beberapa saat tak ku siram dengan belaian kasih sayang engkau sempat pucat dan merunduk          namun...          setelah waktu bergulir          kini tiba saatnya kau berdiri          berdiri dengan tegaknya          diatas dahan berduri          dan sengatan matahari aku rindu masa lalu bersama mu ku siram engkau setiap pagi dengan lembutnya sapaan dan nyanyian mulut kecil ku membuat kau tersenyum dan tertawa membuat bahagia setiap insan Creat by: Dandi Novindra

yel dan mars paskibra

Gambar
MARS PURNA PASKIBRAKA INDONESIA kami purna paskibraka indonesia diseluruh nusantara kuat dan bulat tekadku berbakti untuk negeri ku walau tubuh ku terluka semangat ku tetap membara walau rintangan kan menghadang tabah hingga ajal menjelang satukan langkah terus maju dengan tak mengenal waktu satukan nusa dan bangsa menuju indonesia jaya jayalah tanah airku majulah negeriku makmur lah bangsa ku untuk mu indonesia ku MARS PASKIBRA para paskibra pelajar teladan menempuh masa dan derita musuh kan gentar lari tunggang langgang takut sikap dan melati putih buanglah nafasmu tariklah yang dalam kobarkan semangat didada mu pasukan kibar bendera raja segala lapangan biar lelah7x paskibra pasukan kibar bendera siap dimana di tempatkan MARS PASKIBRAKA pengibar bendera pusaka putra-putri teladan dari seluruh wilayah republik indonesia menurut perintah selalu pembina dan pelatih demi jayanya nusa bangsa kita selalu bersiap saat sento...

Dawai pengusir penat

Gemercik air menghangatkan suasana Disaat butiran rindu menghampiri Gelak tawa, haru, dan tangis Dilewatkan dengan kebersamaan Lantunan lirik sebuah lagu Mengiringi setiap helaan nafas Yang keluar dari hidung mungilku Dering telepon yang selalu kutunggu Di saat  pagi mulai menyapa Ucapan salam yang kunantikan Tatkala waktu hampir habis Saat jurum jam sudah kembali Ke angka yang seharusnya Tapi aku hanya bisa menunggu Waktu yang akan datang Petikan dawai menamani Saat luang menunggu kesibukan sirna Disanalah saat kes abaran di uji Ku rindu gelak tawa yang selalu terdengar Di setiap detik, menit Yang tersimpan dalam layar digital Creat by: Dandi Novindra

nyanyian bidadari kecil

Gambar
Helaan nafas yang keluar Dari rongga sumber rencana Yang seketika muncul Saat tangisan langit dimulai Terlintas bayangan bidadari Lewat ditempat datangnya akal Angin seketika terdiam Memberiku kesempatan Menggoreskan abjad tek beraturan Waktu begitu saja lalu Membawa pesan lewat dinginnya tembok Benda yang berserakan Memberi warna di kesunyian Tangga kayu yang kunaiki Atap bangunan yang menaungi Dan dentingan arloji yang mengiringi Menjadi teman saat ini Jarum jam sudah terlintas Hitungan jam yang dulu selalu ku ingat Saat suara kecilmu Nyanyian lembutmu Seakan tidak mau pergi dari benak ku Creat by: Dandi Novindra

Suara yang tak terbalas

Suara alam terdengar Saat kesunyian malam mulai nampak Hiruk pikuk kehidupan kampung Seperti hilang termakan waktu Suara angin yang menyapa Gemercik air yang memanggil Serta suara makhluk pemakan angin Senantiasa menemani Sempat terlintas di fikiran Melihat kertas bergaris Berisi coretan rindu Yang terbaca oleh sunyinya malam Kertas yang belum sempat terbalas Karena waktu yang terbatas 703 dan 36 terasa bebas Tetapi aku belum merasa puas Tiang penyangga yang kokoh Setia menemani tidur pulasku Hingga pagi hari menyapa Kau tetap berdiri dengan tegak Creat by: Dandi Novindra

Saat suara hilang

Istana yang di isi pembawa tawa Kini sunyi terbawa hujan Gelak tawa dan tatapan indah pun sirna Saat semua pergi entah kemana Tak sengaja mata melirik Poto usang yang termakan usia Jepitan kertas yang terlihat Tak sengaja kujatuhkan Koin yang berserakan Diatas susunan kapas terbungkus Tempat menyimpan rindu Saat dia pergi menuju jeruji suci Tembok kosong tak berarti Suara angin yang melintas Hanya menyaksikan diriku Yang kesepian menantimu Menunggu pagi          Yang tidak kunjung datang Creat by: Dandi Novindra