Pesan hangat sang embun
PESAN
HANGAT SANG EMBUN
Selendang merah penuh debu
Kini hilang dan merindu
Jaitan benang putih
Selalu jadi ejekan
Rongga hampa udara
Kini jadi tempat bernaung
Angin yang nampak
Laksana rindu kembali datang
Dentingan logam bergerigi
Menjadi pengiring
hangatnya hati
Tawa riang dan air mata haru
Seakan menyatu
Menyambut kedatanganmu
Pagi termakan siang
Sampai malam menjemput sore
Engkau masih belum nampak
Di hadapan lorong
Tak berpenghuni
Hingga embun membawa pesan
Kabar darimu kesekian
kalinyaCreat by: Dandi Novindra
Komentar
Posting Komentar